Perjalanan
saya menuju Labuan Bajo (dan tentu saja Pulau Komodo) adalah salah satu
perjalanan impian saya, destinasi ini sudah ada dalam bucket list saya setidaknya 3 tahun sebelumnya. Dan yang lebih
asyik adalah, saat memutuskan bahwa saya akan pergi bulan Agustus 2014 lalu,
saya juga berhasil mengajak 6 orang sahabat saya yang semuanya cewek untuk ikut
pergi ke sana hehehe... Horreeee...
![]() |
Labuan Bajo, salah satu destinasi impian... |
Sebelum
membeli tiket beberapa bulan sebelumnya, selain sibuk memantau (harga) tiket,
mencari hotel, sewa mobil dan kapal, saya juga menghitung perkiraan tanggal
menstruasi. Pasalnya, seperti kita tahu, Komodo sangat peka sekali dengan bau
darah. Saya nggak mau donk, sudah beli tiket mahal-mahal tapi saya tidak bisa
melihat Komodo atau dikejar-kejar sama mereka... Selain itu, saya juga
menanyakan jadwal menstruasi teman-teman saya (dan pusing juga karena beda-beda
semua)... :D
Berdasarkan
perhitungan dengan mengamati siklus sebelumnya dan kesepakatan dengan
teman-teman, akhirnya diputuskan untuk pergi pada tanggal 21-25 Agustus 2014
dengan itinerary sebagai berikut :
Jakarta/Bandung (1 orang teman dari Bandung) –
Bali 1 malam – Labuan Bajo 2 malam – Bali 1 malam – Jakarta/Bandung.
Kenapa
harus ke Bali? Karena semua penerbangan ke Labuan Bajo dari Denpasar, kalaupun
ada yang langsung dari Jakarta tetap transit di Denpasar.
![]() |
Akhirnya sampai sini... :) |
Namun,
manusia boleh berhitung, Tuhan yang menentukan. Setelah tiket dibeli, ternyata
periode saya kacau balau, tidak sesuai perhitungan. Yang seharusnya saat
berangkat periode saya sudah selesai, ini malah belum datang sama sekali.
Beberapa hari sebelum berangkat saya mulai panik, sibuk browsing sana-sini. Atas saran dari seorang teman, saya akhirnya
memiliki solusi : minum obat penunda haid. Obat ini biasa diminum wanita yang
akan berangkat Umrah/Haji. Konon, perempuan di Arab sana kalau Ramadhan juga
minum obat ini, supaya bisa puasa full satu bulan. Selain itu, dari beberapa
blog saya juga mendapatkan solusi lain. Pahit-pahitnya saya ke Pulau Komodo dan
Rinca (Komodo ada di dua pulau tersebut) pas saya lagi dapat, saya bisa
melakukan 2 hal ini :
- Saya harus bertanya dulu sama Ranger (pemandu) di sana, apakah saya boleh ikut atau tidak. Kalau tidak boleh ya saya pasrah menunggu di pintu masuk atau di kapal (hiks...), kalau diijinkan ya saya harus terus berada dekat-dekat Ranger (mesra gitu hehehe...)
- Kalau (amit-amit) sampai dikejar Komodo, saya harus lari secara zig-zig karena Komodo akan susah mengikuti. Tapi saya tidak yakin dengan cara ini, iya kalau Komodo yang ngejar satu, kalau lebih bagaimana, dari arah yang berbeda pula... aaarrrghhh... stres saya...
Jadilah
2 atau 3 hari sebelum berangkat saya minum obat penunda haid. Berhasil? Tidak!
Saya sudah mulai merasakan gejalanya; perut begah, gampang emosional dan makan
banyak (hehehe, kalau ini sih, tiap hari sebenarnya). Dan betul dong, akhirnya
datang juga... hiks. Menurut teman saya, obat itu seharusnya diminum minimal
seminggu sebelum perkiraan datangnya periode saya, tetapi saya minumnya telat,
jadi obatnya tidak mempan...
Di
antara semuanya, cuma saya yang dapat, teman-teman lainnya aman-aman saja.
Jadilah saya ngawur, namanya juga usaha, masa saya yang mengajak mereka ke
Pulau Komodo malah justru saya yang tidak bisa melihat Komodo?. Jadi saya tetap
minum obat tersebut pada malam sebelum ke Pulau Komodo. Memang sih, jadinya
tidak sebanyak seharusnya. Tapi ingin tahu tahu efek sampingnya seperti apa?
Perut begah luar biasa, yang seharusnya keluar seperti tertahan di dalam.
Sekitar pukul 2 atau 3 dinihari saya tiba-tiba terbangun karena mual hebat dan
akhirnya jackpot... Oh tidaaaakkk, ini semua demi Si Komo weleh...weleh...
Singkat
kata, akhirnya keesokan harinya saya diijinkan Ranger untuk ikut trekking (asyiiikkk) walaupun saya musti
cemas-cemas sedap dan minta dekat-dekat melulu dengan Ranger (manja deh saya)
hahahaha... Akhirnya saya bisa bertemu Komodo dan tetap aman, selamat, sehat,
sentosa... Senang banget pokoknya! :)
![]() |
Foto bareng Bapak-Bapak Petugas Pulau Komodo yang ramah... |
![]() |
Yang berbaju biru adalah Ranger di Pulau Komodo dan yang posenya kelihatan takut itu sayaaaaa... hahahaha |
Jadiiii,
tips untuk Mbak-Mbak atau Ibu-Ibu yang mau ke Pulau Komodo; tak perlu kuatir!.
Anda bisa mengantisipasi dengan memilih jadwal berkunjung di luar periode Anda.
Atau kalaupun kasusnya seperti saya, berkonsultasilah dengan Ranger, patuhi setiap perkataan Ranger dan selalu berada dekat-dekat Ranger. Saya tidak menyarankan Anda
untuk minum obat penunda haid seperti saya.
![]() |
Kami bertujuh di atas bukit di Pulau Rinca... :) |
Yang
lucu adalah, saya selamat di Pulau Komodo dan Rinca, tapi 2 buah Iphone saya
(satu jadul, satu baru beli 5 bulan huhuuhuuu...) tidak selamat di Pulau
Kanawa, plus saya digigit kucing saya sendiri setiba saya di kost, saya
mendapat total 6 jahitan di kedua jari tangan kanan saya gara-gara menolong
kucing saya yang kakinya terjepit teralis jendela!. Tidaaaaakkkk.... :’(
*Foto-foto courtesy Siti Kurniyawati. Thanks genkgong :).
*Foto-foto courtesy Siti Kurniyawati. Thanks genkgong :).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar